Sabtu, Februari 26, 2011

DUA HATI MENYATU


Randy menghantikan kegiatan menulisnya, saat ia mendengar alunan nan merdu dari sebuah piano. Ditajamkan pendengarannya untuk mencari tahu sumber suara yang telah mengusik hatinya berasal. Randy keluar dari kamarnya. Kosentrasinya yntuk menulis lagu pecah sudah oleh suara piano itu. Rasa ingin tahu siapa yang memainkan piano itu semakin menghantui pikirannya. Lama – kelamaan Randy tertawa sendiri dalam hatinya. Randy keluar dari kamarnya menuju meja makan.
“ Ma, dengar gak ada yang maen piano?” Tanya Randy saat mamanya menyiapkan makan malam.
“ Oh itu Vina anaknya tante Ratna yang bungsu.” Jawab mama singkat. Randy terseak.
“ Hati – hati kalau minum.” Tegur mama.
“ Tante Ratna punya anak cewek, Ma? Bukannya anak tante Ratna cuma satu yach, Ma? Kalau gak salah hanya mas Syamsul doing?” Tanya Randy gak percaya. Mama mengangguk.
“ Dari kecil Vina tinggal dengan tantenya di Jakarta.” Jelas mama.
“ Cantik gak, Ma?”
“ Siapa?”
“ Yach, anaknya tante Ratna itu loch, Ma.” Mama tersnyum mendenar pertanyaan Randy.
“ Kamu kalau punya pacar kenalkan dong ke mama dan papa. Jangan Cuma berani di belakang doing.”
Randy menggaruk – garukkepalanya yang tidak gatal. Memang sich sampai saat ini dia belum punya teman cewek yang special alias pacar karena keasyikan main band. Bukan hanya itu, Randy juga termasuk cowok yang pemalu. Jika ada cewek yang mau berteman dengannya, dia selalu menghindar. Randy sedang asyik bermain gitar, saat dilihatnya dari tirai jendela kamarnya ada seorang gadis sedang menyiram bunga di halaman seberang rumahnya.
Vinakah itu?” Tanyanya dalam hati.
Cantik. Hanya saja agak sedikit murung. Mungkin dia sedang ada problem.”
Langkah Randy terhenti tepat di depan rumah tante Ratna. Randy dengan nekat menyapa.
“ Hai, kamu Vina kan anaknya tante Ratna yang dari Jakarta? Harusnya sebagai warga baru, perkenalin diri dong ke tetangga.” Goda Randy. Gadis itu tak memberikan respon apapun. Hal tersebut membuat Randy semakin penasaran dengan gadis itu.
“ Dapatkah engaku memberikan beberapa menit dari waktumu yang berharga untukku, Nona?” Akhirnya gadis itu menoleh.
“ Tanpa aku memperkenalkan diri pun engkau sudah tahu siapa aku.” Tegas Vina membuat Randy terpana.
“ Permainan pianomu oke banget. Beberapa hari ini aku sering mendengarnya.”
Wajah Vina memerah. Tanpa sepatah kata pun, Vina meninggalkan Randy dan masuk ke rumahnya. Randy jadi bengong sendiri di depan rumah tante Ratna.
“ Ma, kenapa sich dia kabur waktu aku puji?” Tanya Randy pada mama.
“ Siapa?”
“ Ituloch, anak gadisnya tante Ratna tetangga kita.” Jawab Randy.
“ Mungkin dia ingat sama pacarnya.” Timpal mama membuat Randy bingung.
“ Dia sudah punya pacar yach, Ma?” Mamamengangguk.
“ Yang mama tahu cowoknya itu seorang pianist terkenal di ibu kota bahkan internasional. Kata tante Ratna, cowoknya meninggal enam bulan yang lalu tepat di malam pertunangan mereka.”
“ Terus, Ma…” Tanya Randy penasaran.
“ Lalu Vina memutuskan kembali ke kota ini. Mungkin dengan kembalinya ke sini bisa membuat dia sedikit lupa akan kesedihannya.”

∞∞∞∞∞
                   Randy terjaga dari tidurnya saat mendengar alunan piano itu. Kedengarannya sangat menyayat hati. Tiba – tiba ada rasa tertarik pada sosok Vina. Rasa ingin luka dan kesedihan hati sang gadis.
“ Apa ini yang namanya jatuh cinta?”  Tanya Randy dalam hati.
“ Kenapa hatiku begitu perih saat melihat dia sedih dan kenapa juga aku ingin banget menyembuhkan luka hatinya.”
Muncul berbagai pertanyaan dalam benaknya hingga ia tak dapat tidur dengan nyenyak. Siang ini teman – teman akan datang untuk latihan band. Randy sedang menyetel gitarnya. Tiba – tiba Vina datang menghampirinya sembari tersenyum membuat jantungnya berdegup semakin kencang.
“ Boleh aku masuk?” Tanya Vina dengan lembut membuat Randy semakin salah tingkah.
“ Si,, silahkan. Gak ada yang larang koq.” Jawab Randy gugup.
Mereka terdiam beberapa lama.
“ Ehmmm,,,, ada yang lagi PDKT nich.” Goda Randy yang tiba – tiba muncul membuat Randy yang sedari tadi terus memandangi Vina jadi semakin salah tingkah.
“ Eh,, elo sembarangan aja dech kalau ngomong.”
“ Och yach kenalin, Bro. Ini Vina anaknya tante Ratna tetangga gw yang rumahnya di seberang jalan sana.” Jelas Randy.
“  Och ini yang namanya Vina yang sering banget diceritain Randy. Ternyata aslinya cantik banget yach.”
“ Ech,,, apa - apaan sich lo…” Gerutu Randy.
“ Jangan dengerin dia Vin. Biasa  ABL (Anak aBg Lebay).”
“ Och yach,,, gw Rivan sahabatnya Randy dari SD.”
“ Aku Vina.  Kalian mau latihan yach?”
“ Koq tahu sich? Paranormal yach?” Goda Rivan sehingga pipi Vina semakin memerah kayak kepitig rebus.
“ Bukan… Aku bukan paranormal koq.”

∞∞∞∞∞
        Semakin hari, Randy dan Vina semakin akrab. Mereka selalu bersama – sama kemana pun mereka pergi. Dimana ada Vina disitu pasti ada Randy. Begitu pun sebaliknya. Saat mereka sedang duduk – duduk di tepi pantai memandangi sunset, tiba – tiba menggenggam tangan Randy.
“ Besok aku balik ke Jakarta.” Ucap Vina lirih.
Randy terperanjat. Dia tidak mengerti dengan jalan pikiran gadis itu. Bukankah dia ke Bangka untuk melupakan kenangan yang menyedihkan dalam hidupnya? Kenapa dia berniat kembali ke kota yang penuh kenangan pahit itu?
“ Thank’s banget yach, Ran.”
“ Untuk apa?”
“ Untuk semuanya. Sejak kenal kamu, aku mampu mengubah pola pikirku. Tak seharusnya aku terus larut dalam kasedihanku. Sementaa di luar sana masih banyak orang yang sangat sayang sama aku. Bukankah hidup itu harus dijalani?”
“ Vin, boleh aku ngomong sesuatu?” Tanya Randy mengambang.
Vina mengangguk.
“ Aku telah jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali aku melihat kamu. Mungkin menurut kamu ini ganjal apalagi kita belum begitu lama kenal. Tapi itu yang selama ini aku rasakan. Aku lega udah mengatakan ini. Kamu gak perlu…”
Randy belum selesai bicara tapi Vina sudah memeluknya.
“ Aku ingin semuanya mengalir seperti air. Seperti halnya perasaan kita. Aku juga sayang sama kamu.” Kata – kata itu keluar begitu saja dari bibir Vina.
“ Tiap liburan smester aku akan kesini untuk mengunjungimu dan aku harap suatu saat kamu akan ke Jakarta untuk mengunjungiku disana.”Senyumnya mengambang membuat dia terihat semakin cantik. Mereka saling berpelukkan.

-THE  END-

CREATED BY: ROSSE JRS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar